Berfikir Kritis, Ini Dia 5 Manfaat Hebat dan Cara Mudahnya

Tweet
Share
Share
Pin
0 Shares

Apakah saldo atm kamu sedang kritis? jangan-jangan, hal ini disebabkan karena kamu kurang punya kemampuan berpikir kritis. Lah koq bisa? Cocoklogi macam apa ini? Coba renungkan bahasan berikut ini ya!

Berfikir kritis berasal dari dua kata yakni, berfikir dan kritis . Berfikir menurut KBBI adalah ‘menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu’, sedangkan kritis adalah ‘bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan ; tajam dalam penganalisisan’.

“Berfikir kritis adalah menggunakan akal untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu dengan menggunakan proses analisis dan evaluasi terhadap suatu informasi yang diterima maupun dalam menyelesaikan permasalahan.”

Di zaman yang dipenuhi dengan teknologi, mengakses sebuah informasi bukan hal yang sulit. Berfikir kritis adalah salah satu cara berfikir yang seharusnya dapat dimiliki oleh para warga +62 agar dapat  memilah antara berita yang real dan yang hoax . Selain itu banyak pula alasan lain mengapa berfikir kritis menjadi hal yang penting untuk dikuasai, terutama untuk para siswa hingga mahasiswa.

Netizen Berisik Vs. Netizen Asik

Menurut inet.com, Indonesia merupakan negara paling berisik di media sosial. Hal ini membuat citra warga Indonesia kembali tercoreng.

Hal ini didasari lemahnya kemampuan berprikir kritis warga Indonesia.

Tanpa skill berpikir kritis, tulisan atau cuitan warga Indonesia menjadi seperti Tong Kosong Nyaring Buminya.

Seandainya, jika netizen Indonesia punya skill berfikir kritis yang baik, komentar yang dilontarkan di media sosial akan berbasis data dan hal-hal positif yang sifatnya membangun, sehingga komentar atau cuitan netizen menjadi bermanfaat dan tentunya menambah wawasan untuk netizen yang lainnya.

Mari kita indahkan lagi citra netizen +62 yang awalnya netizen berisik menjadi netizen yang asik, dengan komentar yang realistik!

Netizen yang cerdas, so pasti memiliki wawasan yang luas dan menjadikan kemampuan berfikir kritisnya sebagai senjata utama dalam menangkap peluang.

Contohnya banyak nih warga+62 yang menjadikan media sosial sebagai sumber penghasilan. Baik pokok maupun sekedar tambahan.

Tapi sayangnya jumlah netizen yang positif ga sebanding dengan netizen negatif. Sebagian Netizen menjadikan media sosial sebagai bibit-bibit uang sedangkan netizen lainnya hanya menjadikan media sosial wadah curhat dan menghujat.

Seandainya warga +62 lebih berberfikir kritis dan aktif dalam menangkap peluang, maka angka di bawah ini tidak akan muncul begitu saja.

Berfikir Kritis Untuk Mengurangi Angka Pengangguran di Indonesia

Berdasarkan data di atas, banyak banget kan jumlah pengangguran  di Indonesia. Padahal dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata berasal dari lulusan SMA dan Universitas. Salah satu penyebab kenapa jumlah pengangguran meningkat adalah tidak pandainya warga +62 dalam menangkap peluang.

Manfaat Berfikir Kritis

Selain mengikis angka pengangguran, berpikir kritis memiliki lima manfaat yang lainnya. berikut daftar manfaat berpikir kritis versi zonamikir: 

1. Mampu Mengetahui Kebenaran Suatu Berita atau Masalah

Karena terbiasa menganilisis suatu permasalahan, bukanlah hal yang sulit untuk mengetahui berita yang HOAX. Karenanya, kita menjadi pengguna media digital yang cerdas dan menyaring berita yang tengah diperbicangkan dengan baik. Gak ada lagi cerita kena tipu berita buatan khayalan para netizen.

2. Meningkatkan Kemampuan Presentasi.

Bertambahnya cara berfikir kita secara otomatis kemampuan presentasi kita pun akan bertambah, bukan sekedar ‘tong kosong nyaring bunyinya’. Adanya pemahaman yang dibiasakan memungkinkan apa yang kita katakan sesuai dengan apa yang kita pahami.

3. Membantu Proses Pengembangan Diri

Karena cara berfikir kita yang mempertimbangkan beberapa penyelesaian juga sumber sebagai rujukan, membuat diri kita berkembang secara tidak langsung.

4. Menjadi Pribadi yang Kreatif, Inovatif, dan Positif.

Kemampuan berfikir menjadikan dapat berfikir kreatif, inovatif, dan mengenai hal yang poitif.

5. Peka Terhadap Berbagai Peluang.

Kemampuan analisis yang baik, dan pandangan yang tajam terhadap suatu masalah, menjadikan kita berpotensi peka terhadap peluang yang ada. Bahkan peluang yang jarang sekali kita sadari dapat kita temukan dan mengambil kesempatan itu.

Mengetahui manfaat berpikir kritis saja tidak cukup. Kita perlu tahu bagaimana caranya.

Nah tenang, tim zonamikir sudah menyiapkannya.

Cara Berfikir Kritis

Berikut ini zonamikir beberkan beberapa cara yang bisa ditempuh agar kita memiliki kemapuan untuk berpikir kritis.

Check This Out….

1. Be Kepo

Manusia akan berfikir saat ada suatu masalah yang dirasa penting untuk diselesaikan. Karenanya agar seseorang dapat berpikir kritis, maka perlu adanya pembiasaan dalam mencoba menganalisis permasalahan-permasalahan yang terjadi baik di dunia digital maupun non digital.

Menjadi kepo adalah satu cara terbaik melatih diri untuk berpikir kritis. Mulai kepo-in temanmu juga boleh, tanya kenapa dia cemberut, kenapa dia bahagia, apakah dia punya uang untuk dihutangi masalah , dll

2. Analisa

Saat kita menghadapi suatu permasalahan, cobalah untuk menganalisis terlebih dahulu. Mudahnya dengan analisis 5 W+ 1H, dengan cara itu kita dapat mengetahui apakah sumber dari masalah tersebut benar atau tidak.

3. Evaluasi

Setelah menganalisis perlu adanya evaluasi terhadap argumen yang disampaikan dalam masalah, apakah masuk akal dan apakah ada kesalahan dalam penalaran kita. Perhatikan juga mengenai beberapa kemungkinan dari argumen tersebut. Argumen perlu dipandang tidak hanya dari satu sudut pandang. Pandanglah dari beberapa sudut pandang yang mungkin digunakan oleh orang lain.

4. Fix it

Setelah melakukan analisis, identifikasi, dan evaluasi terhadap sumber juga argumen selesai. Cobalah untuk menyelesaikan masalah dengan sistematis.

Sistematis menurut KBBI adalah ‘teratur menurut sistem; memakai sistem; menggunakan cara yang diatur dengan baik; mempertimbangkan argumen juga sumber penyelesaian dapat berdasarkan logika dan penalaran yang benar; terarah dalam arti tidak menyimpang dari permasalahan.

Jadilah pahlawan yang mencoba membantu menyelesaikan suatu permasalahan. Jangan mengambil jalur eskapisme (lari dari kenyataan) begitu saja. Coba dulu!

5. Cross Check Sumber

Setelah kita mendapatkan jawaban yang sistematis dan terarah. Kita juga perlu mencari relevansi dari berbagai sumber, sekaligus meningkatkan tingkat literasi kita.

Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019. Tingkat Literasi Warga Indonesia menududuki posisi ke -62 dari 70 negara.

Semoga dengan adanya usaha untuk berfikir kritis, kita bisa meningkatkan tingkat literasi Indonesia di mata dunia.

Baca Juga : 10 Cara Paling Efektif dan Terbukti untuk Bangkit dari Kegagalan

 

Editor: Much. Tsulutsallaily

 

 

Tweet
Share
Share
Pin
0 Shares

Recommended For You

About the Author: Shelli Afriyanti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *