Pengaruh Pendidikan Pada Pembentukan Mindset dan Kesuksesan

Pengaruh pendidikan
Tweet
Share
Share
Pin
0 Shares

Pengaruh Pendidikan– Jika kita mengutip sebuah artikel yang penulisnya mempertanyakan “kenapa orang yang tidak berprestasi di sekolah, justru berhasil di dunia nyata, dan sebaliknya, orang yang berprestasi di sekolah, justru gagal di dunia nyata?” Lantas muncul pertanyaan lanjutan namun serupa, apakah tidak ada pengaruh pendidikan terhadap pembentukan mindset dan kesuksesan?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, izinkan saya memberikan sebuah kisah.

Pengaruh Pendidikan pada Andi dan Yuda

Di sebuah sekolah, ada siswa pintar yang langganan juara satu di kelasnya. Terlebih sekolah ini merupakan sekolah unggulan. Untuk masuk ke sana, kamu harus mengikuti seleksi yang ketat. Anak ini bernama Andi.

Andi senantiasa menjadi juara 1 di kelasnya. Mulai kelas 1 SMP bahkan sampai 3 SMA. Ia senantiasa mendapat pujian dari orang tua, teman dan guru-gurunya.
Bahkan ketika di kelas, ketika pembagian kelompok, andi selalu menjadi ketua kelompok. Saat guru memberikan pertanyaan ke semua siswa di kelas, maka andi yang diberi kesempatan terlebih dahulu untuk menjawabnya.

Berbanding terbalik dengan Yuda, Ia adalah siswa yang sangat senang duduk di bangku paling belakang, bukan sekali dua kali Yuda mendapat peringatan dari gurunya karena mengganggu kenyamanan kelas ketika belajar.

Yuda tidak pernah masuk 10 besar di kelasnya. Ia hanya senang mengobrol dengan teman-temannya. Ia mengatakan bahwa tujuannya sekolah supaya bisa pintar, tapi kerjaannya hanya ngobrol dan ngobrol saja, bahkan ketika ada guru di kelasnya.

10 tahun berselang, hal mengejutkan terjadi. Ketika reuni sekolah diadakan, Andi yang dulu merupakan primadona sekolah, merupakan siswa paling pintar dibandingkan siswa lainnya, datang dengan menggunakan sepeda motor.

Penampilannya biasa saja, wajahnya seperti tidak rajin melakukan skincare. Ia pun tidak menggunakan pakaian yang bermerek sama sekali.
Berbanding terbalik dengan Andi, Ia datang dengan mengendarai mobil mewah. Ia menggunakan pakaian yang sederhana, namun terlihat mewah karena merupakan barang-barang yang brandid.

Banyak dari teman-teman yang lama tidak berjumpa dengannya mengatakan dengan bercanda “wiih, ngepet lu?”

Nah, cerita singkat ini, kalau saya tanya ke kamu, apakah kamu punya teman yang nasibnya kaya andi dan yuda di atas? 100% saya yakin bahwa jawabannya adalah “Ya”. Okke, di balik layar handpone atau laptop kalian pasti ada yang tidak setuju dengan opini saya, kalian tidak menjawab “ya”, tapi bisa jadi “betul”, “Yes” atau “Senasib”, dll.

Intinya, kalian mengamini kisah di atas ya, dan menyetujui bahwa hal di atas lumrah terjadi.

Fakta Tentang Pengaruh Pendidikan Terhadap Kesuksesan

Untuk menjawab teka-teki kenapa hal di atas bisa terjadi, saya ingin kamu membaca sekilas data-data yang Arunika rangkum di bawah ini:

Pertama, hasil penelitian yang dilakukan oleh National Association of Collegas and Employers (NACE) yang menyatakan bahwa pengaruh pendidikan atau menjadi jaura satu di kelas adalah point ke 17 dari 20 indikator kualitas lulusan perguruan tinggi yang diharapkan oleh para pemilik lapangan pekerjaan.

Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Daniel Goleman, seorang pakar psikologi yang menyatakan bahwa kesuksesan seseorang, 80%-nya ditentukan oleh emotional kuestion atau kecerdasan emosi, Sedangkan 20%-nya ditentukan oleh kecerdasan lainnya. Jika pendidikan sebatas mengejar IQ saja, bisa dikatakan bahwa pengaruh pendidikan hanya 20% saja.

Ketiga, Jurnal yang ditulis oleh Kuswara tahunn 2019, menyatakan bahwa ada dua faktor kesuksesan wirausahawan. Pertama, faktor internal seperti pengalaman, motivasi, pengetahuan, semangat yang tinggi, dan sikap. Kedua, faktor eksternal seperti lingkungan sekolah (pengaruh pendidikan) lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan akses dalam mendapatkan modal.

Keempat, Penelitian yang dilakukan oleh Thomas J. Stanley, Ia mengurutkan 100 faktor penentu kesuksesan, hasilnya tidak jauh beda dengan data-data di atas. Faktor seperti Intelektual Kuestion berada di urutan ke 21, belajar di lembaga pendidikan favorit berada di urutan ke 23, dan lulus dengan nilai tertinggi di sekolah atau kampus (pengaruh pendidikan) berada di urutan ke-30. Urutan pertama adalah jujur pada diri sendiri.

Kelima, fakta menarik bahwa dari 50 pemenang penghargaan bergengsi untuk tokoh berpengaruh dunia alias nobel untuk bidang nobel fisika, tidak ada satu pun yang juara satu di kelas atau di sekolahnya. Justru yang ada juara paling belakang. Ini dikatakan langsung oleh Mr. Lee yang juga memenangkan penghargaan Nobel di bidang fisika. Ia ingin menegaskan bahwa pengaruh pendidikan yang ada di sekolah tidak begitu berarti untuk mendapatkan nobel.

Keenam, quote ini sangat digemari hampir semua orang, Goerge Bush pernah mengatakana di sebuah acara resmi Universitas, Ia berucap “Jika anda adalah orang yang mendapatkan nilai tertinggi di universitas ini, anda layak jadi professor. Tapi, jika nilai anda biasa-biasa saja, anda bisa menjadi presiden”.
Ketujuh, Simon Sinek memiliki konsep infinite game. Menurutnya, orang yang pintar di sekolah masuk kategori finite player (Pemain dengan kemampuan terbatas), sedangkan kehidupan merupakan infine games (Permainan tidak terbatas).

Dari ketujuh data tersebut, seharusnya sudah menjawab pertanyaan dan membuka mata para pembaca, bahwa pintar secara intelektual tidak terlalu mempengaruhi mindset dan kesuksesan. Pengaruh pendidikan pada pembentukan mindset dan kesuksesan hanya akan berarti jika kita benar-benar belajar, terus membuka diri dan berkembang, mengaplikasikan prinsip-prinsip growth mindset, dan menghindari diri dari bersikap fix mindset.

Semua Tergantung Mindset

Berapapun IQ kita, dimanapun kita sekolah, maka itu tidak bisa menjamin kesuksesan kita. Saya kembali teringat kata-kata dari Pandji Pragiwaksono, Ia mengatakan,

“Tanda bahwa anda pernah sekolah (Ijazah) tidak menandakan bahwa anda sepenuhnya pernah belajar”

Lalu apa pengaruh pendidikan pada pembentukan mindset? Pembentukan mindset sangat sejalan dengan ungkapan di atas, semakin baik kita belajar, maka semakin baik mindset yang dimiliki. Namun perlu dicatat, sekolah bukan berarti belajar, belajar tidak melulu harus di sekolah.

Kunci dari semua kata-kata yang penulis tuangkan di sini, bahwa untuk mencapai sukses, tidak cukup hanya bermodalkan juara satu di kelas, berada di sekolah yang favorit, atau bahkan berasal dari orang yang kaya.

Tetapi ada modal yang lebih mahal dari itu semua. Apa itu? semuanya tertuang di artikel ini: Growth Mindset. Perlu cukup lembaran lagi untuk menuangkan itu semuanya di sini. Lebih baik kamu minum kopi terlebih dahulu lalu membaca artikel tentang growth mindset di atas. Atau jika kamu punya keinginan besar untuk terus berkembang, pelajari lebih dalam tentang mindset, semuanya sudah lengkap dibahas di artikel ini : [Terlengkap] Ilmu tentang Mindset (Pengertian, Jenis, 10 Cara Memiliki dan Contoh Mindset yang Powerfull)

Terimakasih sudah membaca artikel di zonamikir.com

Tweet
Share
Share
Pin
0 Shares

Recommended For You

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *