Kamu masih miskin atau ngerasa hidup kamu biasa-biasa aja? Jika begitu, pasti ada yang salah dengan mindset kamu.
Kamu mungkin nanya, “Kok pertanyaanya jahat banget? ” bilang miskin atau ngerasa hidupnya biasa aja.
Soalnya gini sob, dulu juga penulis mengalami masa kelam sebagai playboy bored people atau orang yang selalu merasa bosan atau bahkan membosankan buat orang lain.
Tapi nih, beneran nih, saya jadi orang yang lebih positif setelah mempelajari secara mendalam tentang mindset.
Makanya tulisan ini ada, sebagai bentuk rasa syukur karena Allah telah nyelametin saya dari kejombloan kebosanan hidup.
Tapi, sebelum lanjut, saya mau disclaimer dulu. Pertama, artikel ini panjang bener. Butuh waktu sekitar satu minggu buat nulis artikel ini.
Jadi, please seenjoy mungkin, bacanya dicicil aja. Atau kalau sayang sama penulis, tiap capek, istirahat dulu, setelah siap, baru deh lanjut baca.
Check this out….
Daftar Isi
Pengertian, Jenis, Elemen Utama, Hal yang Mempengaruhi, Cara Mengembangkan, dan Contoh Powerfull Mindset
Pada bahasan kali ini, penulis mencoba menyajikan apa sih yang dimaksud dengan mindset, jenis-jenis mindset, hal-hal yang mempengaruhi mindset, cara merubah mindset dan contoh mindset dari tokoh-tokoh kenamaan seperti Jack Ma dan Bill Gates sehingga mereka bisa meraih kesuksesan yang bahkan tidak mereka impikan saat ini.
Perlu diketahui, jika saja uang Jack Ma dan Bill Gates disatukan, maka akan mampu melunasi seluruh Hutang luar negeri Indonesia yang saat ini berjumlah Rp. 5.900., Triliun –Kompas.com(22/05/2021).
Gila gak kekayaannya? Kalau dibeliin gorengan semua, tenggelam pulau jawa sama gorengan pisang. 🙂
A. Pengertian Mindset
Mindset atau yang bisa disebut dalam bahasa Indoensia adalah pola pikir merupakan pandangan psikis seseorang yang berpengaruh pada pendekatan orang tersebut dalam menghadapi satu fenomena, inseden, kejadian dan peristiwa. Penjelasan lain dari mindset berdasar sebagian pakar dari yang terbaru hingga paling lawas:
1. Adi W Gunawan dalam Rachmat Soegiharto (2013)
Penjelasan Mindset menurut Adi W Gunawan bahwa mindset adalah kumpulan keyakinan (belief) atau metode dalam berpikir yang mengubah tingkah laku dan sikap seseorang, yang pada akhirnya akan menentukan capaian kesuksesan orang tersebut di dalam hidupnya.
2. Mulyadi (2007:14)
Penjelasan Mindset yang kedua dikemukakan oleh Mulyadi, Menurutnya bahwa mindset adalah sebuah respond psikis yang matang, dibuat memalui pengajaran, prasangka dan pengalaman yang dilalui seseorang.
3. Gunawan (2007:14)
Penjelasan mindset ketiga dikemukakakn oleh Gunawan. Menurutnya bahwa mindset adalah “beliefs that affect somebody’s attitude; a set of beliefs a way of thinking that determine sombebody’s behavior and outlook” yang artinya bahwa Kepercayaan-kepercayaan yang mempengaruhi sikap seorang; sekelompok keyakinan atau satu metode dalam berpikir yang mengendalikan dan menentukan tingkah laku, sikap, pandangan dan nasib seseorang di kemudian hari.
B. Jenis-Jenis Mindset
Carol Dweck (2006), wanita yang lahir pada 17 oktober 1946, merupakan seorang Profesor Psikologi Lewis dan Virginia Eaton di Universitas Stanford menyatakan jika ada dua macam mindset, yaitu:
1. Fixed Mindset (Mindset Tetap)
Fixed Mindset ini berdasar pada pada keyakinan jika kualitas seseorang sudah diputuskan sejak atau bahkan sebelum lahir. Teori ini mengatakan Jika seseorang memiliki beberapa kecerdasan tertentu, personalitas tertentu dan watak kepribadian tertentu.
Tanda-tanda dari orang yang memiliki Fixed Mindset ialah sebagai berikut ini:
– Memiliki kepercayaan jika kecerdasan, talenta, karakter ialah sebagai turunan atau hereditas
– Lebih memilih menghindar dari rintangan
– Mudah putus asa
– Berasumsi bahwa usaha tak ada gunanya
– Tidak menghiraukan kritikan
– Merasa terancam dengan keberhasilan yang dicapai orang lain
2. Growth Mindset (Mindset Berkembang)
Mindset berkembang atau Growth Mindset adalah teori yang menyatakan bahwa kualitas-kualitas dasar seseorang merupakan satu potensi yang dapat dikembangkan dengan berbagai usaha tertentu. Meskipun manusia berbeda antara satu dengan yang lainnya dalam bakat dan potensi yang dibawa dari lahir, ketertarikan atau minat setiap orang dapat berganti dan berkembang lewat tindakan dan pengalaman.
Tanda-tanda dari orang dengan mindset berkembang (growth mindset) ialah sebagai berikut ini:
– Punya kepercayaan jika kecerdasan, talenta dan pembawaan bukan sekedar turunan, tetapi dapat dikembangkan.
– Menerima rintangan dan serius menjalankannya
– Masih melihat ke depan dari ketidakberhasilannya
– Punya penglihatan positif pada usaha
– Belajar pada masukan orang lain
– Mendapatkan pelajaran dan mendapat buah pikiran dari kemajuan orang lain.
Anda Juga Bisa Membaca:
Meningkatkan Produktifitas Kerja Dengan Bermalas-Malasan?
5 Tips Menjaga Stamina dan Meningkatkan Konsentrasi Saat Puasa
C. Elemen Utama Mindset
Carol S Dweck (2006) mengatakan bahwa mindset punya elemen inti, di antaranya:
1. Paradigma
Elemen yang pertama adalah Paradigma. Merupakan metode yang digunakan oleh seseorang dalam melihat sesuatu. Dalam ruang lingkung yang lebih sempit, paradigma merupakan sistem kepercayaan dasar atau teknik melihat dunia yang menuntun para ilmuwan tidak saja saat menentukan metoda namun juga beberapa cara prinsipil yang sifatnya ontologis dan epistomologis.
Sebuah paradigma dapat di pandang sebagai satuan keyakinan dasar (atau yang ada pada balik fisik yaitu meta-fisik) yang sifatnya inti atau konsep pokok. Sebuah paradigma dapat ditandai oleh tanggapan pada tiga pertanyaan fundamental yaitu pertanyaan ontologi, epistomologi dan metodologi (Guba, 1990:18).
2. Kepercayaan Dasar
Elemen kedua adalah kepercayaan dasar. Yaitu sebagai keyakinan yang menempel pada seseorang terhadap sesuatu. Apabila kita mengerjakan suatu hal yang dipercaya, kita akan melakukan suatu tersebut dengan sepenuh hati. Kepercayaan sebagai satu sikap yang diperlihatkan oleh manusia di saat ia merasa cukup tahu dan meyakinkan dirinya jika ia telah melakukan sebuah kebenaran.
Karena kepercayaan merupakan satu sikap, karena itu kepercayaan seseorang tidak mesti betul atau kepercayaan semata-mata bukan jaminan sebuah kebenaran. Bila kepercayaan tak ada maka kebimbangan akan tampak, dan kekeliruan akan sering membatasi. Kepercayaan demikian penting di kehidupan seperti kepercayaan dalam beragama (Nova: 2011)
3. Nilai Dasar
Nilai dasar, sikap, karakter dan sifat yang dijunjung tinggi oleh seseorang, hingga menurut nilai-nilai itu seseorang merasa terbatasi (dipagari dengan nilai tersebut). Value atau sebagai keyakinan atau kepercayaan yang diaplikasikan dalam bentuk tingkah laku orang di kehidupan keseharian.
Anda Juga Bisa Membaca:
Meningkatkan Produktifitas Kerja Dengan Bermalas-Malasan?
5 Tips Menjaga Stamina dan Meningkatkan Konsentrasi Saat Puasa
D. Hal-Hal yang Mempengaruhi Mindset
Mindset adalah keyakinan (belief), sekelompok keyakinan atau metode berpikir yang mempengaruhi perilaku (behavior) dan sikap (attitude) seseorang, yang pada akhirnya akan menentukan tingkat kesuksesan hidupnya. Ada empat aspek yang berpengaruh pada mindset seseorang, yakni lingkungan keluarga, hubungan dengan orang, pendidikan, dan sistem keyakinan atau kepercayaan.
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga yang memiliki tradisi makan bersama, membaca buku, mematikan lampu jika tidak digunakan, dan tradisi positif yang lain, akan mendatangkan anggota keluarga yang miliki perspektif yang terwarnai oleh nilai-nilai yang dibangun bersama oleh keluarga tersebut.
Perspektif seseorang dari keluarga yang penuh dengan metode nilai positif, biasanya akan lebih baik dari keluarga yang tidak membuat sistem nilai di dalam keluarganya tersebut.
b. Hubungan dengan Orang
Orang yang banyak berkawan dengan pebisnis, biasanya memperlihatkan perspektif atau mindset seperti seorang pebisnis. Orang yang berkawan dengan politisi,biasanya akan lebih memperlihatkan perspektif atau mindset seperti seorang politisi. Orang yang berkawan dengan tukang rumpi, ia akan terjangkit dengan kegatalannya banyak perumpi.
Dan, apabila seseorang berteman dengan orang yang shaleh, diapun condong akan mengambil sifat-sifat dan metode berpikir orang shalih itu. Ini artinya, apabila seseorang ingin miliki perspektif yang bagus, dia akan waspada atau berhati-hati saat menentukan kawan dekatnya.
c. Pembelajaran
Belajar merupakan jalan terbaik untuk membentuk perspektif yang diidamkan. Seseorang orang tak kan membiarkan waktunya berakhir kecuali dengan membaca buku.
Dia akan rajin men-charge pengetahuannya lewat seminar-seminar yang berfaedah. Dia akan berupaya menaikkan kelas belajarnya ke tingkatan yang semakin tinggi, bukan sekedar mengejar selembar ijazah atau kebanggaan, lalu mempunyai barisan gelar akademis, namun karena kesadaran untuk selalu menaikkan kapabilitas diri.
Iapun akan tidak membiarkan dirinya sendiri menghabiskan waktu untuk menyaksikan TV lebih satu jam satu hari, atau sekedar scroll status whatsapp orang lain.
d. Sistem Keyakinan (Belief System)
Aspek yang amat menguasai dan mempengaruhi mindset ialah sistem keyakinan atau kepercayaan seseorang (belief sistem). Sudah banyak Bukti begitu kuat jika metode kepercayaan memberi impak yang amat menguasai berpengaruh pada perspektif seseorang.
Belief Sistem, atau sistem keyakinan, atau sistem kepercayaan, pun sanggup mengarahkan seseorang buat memberikan layanan terbaik ke seluruh orang yang berhubungan dengannya, baik itu penduduk, atasan, bawahan, atau mitra. Seseorang yang punya mental puas, tulus, dan semangat dalam memberi pelayanan, berkeyakinan jika semua hal dia kerjakan semata-mata karena dia mau bermanfaat buat manusia yang lain.
Yakini jika apa yang ditabur akan dituai, maknanya layanannya pada orang tidak hanya mengerjakan pekerjaan, tetapi juga investasi yang paling berharga buat akhiratnya nanti. Investasi yang bisa mengantarkannya ke hadiah yang amat ditunggu-tunggu umat manusia sedunia,…surga !! – “the most most beautiful place, where anybody in it are allowed to do and to get anything they want. A Place that never imagine before”
Apabila dalam suatu instansi dijumpai orang yang terus disiplin, berkemampuan baik, bertanggungjawab, terus berusaha menaikkan kapabilitasnya, berusaha layani pimpinan, mitra, bawahan, dan orang-orangnya dengan layanan yang terbaik, sangatlah bisa jadi dia merupakan orang yang miliki perspektif akhirat, belief sistem yang menurut kami tidak ada tandingannya.
Tidak hanya aspek di atas yang bisa mengubah mindset seseorang menjadi lebih baik saja yang akan dibahas oleh zonamikir.com, tapi ada beberapa faktor yang menjadi sebab perubahan mindset begitu sulit terjadi atau mustahil dijalankan karena banyak hal sebagaimana berikut :
1. Merasa Diri terbebas dari persoalan
2. Ingin berubah, tapi tidak mengerti metodenya
3. Tak ingin berubah meski tahu metodenya
4. Takut perubahan akan membawa resiko negative
5. Tidak mengerti metode yang benar untuk dapat masuk di pemikiran bawah sadar
6. Teknik therapy yang kurang pas.
Anda Juga Bisa Membaca:
Meningkatkan Produktifitas Kerja Dengan Bermalas-Malasan?
5 Tips Menjaga Stamina dan Meningkatkan Konsentrasi Saat Puasa
E. 10 Cara Memiliki Growth Mindset
Mau punya karir yang lancar dan cemerlang? Satu diantara teknik yang dapat kamu kerjakan yakni dengan mengembangkan growth mindset. Berminat untuk melakukannya? baca lebih lanjut yaa…
Sesuai sama namanya, orang yang punya growth mindset akan terus mau mendalami hal baru untuk menaikkan potensi yang dipunyainya.
Nah, di bawah ini zonamikir.com telah siapkan ringkasan buatmu berkaitan teknik meningkatkan growth mindset.
1. Berfokus pada Proses
Orang bijak mengatakan bahwa jika satu diantara teknik untuk meningkatkan growth mindset yaitu dengan konsentrasi dalam proses yang dilewati saat menjalani karier.
Masih ada banyak orang yang cuman terpaku ke hasil akhir yakni keberhasilan tanpa ada memikirkan proses yang perlu dilewati.
Mereka cuma cari metode paling cepat agar dapat lekas mendapat keberhasilan saja. Walaupun sebenarnya buat sampai pada apa yang dimaksud itu dibutuhkan proses yang lumayan panjang.
Pemilik growth mindset semakin lebih focus pada peningkatan diri untuk meraih keberhasilan. Mereka berasumsi jika proses dari perjuangan yang mereka lakukan, akan terdapat banyak pelajaran yang dapat diambil.
Meskipun harus menghadapi ketidakberhasilan, mereka akan terus menikmatinya karena tahu jika hal tersebut merupakan bagian proses dari tujuan akhir yang diimpikan.
2. Berani Hadapi Tantangan
Pemilik growth mindset senantiasa berpikir bahwa tidak ada yang bisa menggoyahkan tekadnya menuju apa yang dia impikan sehebat apapun tantangan tersebut.
Seringkali, mereka bisa menemukan jika tantangan yang mereka hadapi dapat menjadi satu peluang baru agar semakin berkembang.
Psychology Today mengatakan jika tiap-tiap rintangan akan membawa kita ke suatu pengembaraan baru hingga tak ada yang penting lagi untuk ditakuti.
Hal tersebutlah yang membuat orang-orang yang memiliki growth mindset ketika sudah mengetahui tantangan yang akan dihadapi sekalipun, bukannya takut, justru semakin terpacu motivasi dan semangatnya.
3. Menyadari Jika Ketidakberhasilan Bukanlah KIAMAT
Tidak gampang menghadapi ketidak berhasilan. Baik itu ketidakberhasilan dalam dunia kerja atau ketidakberhasilan di dalam kehidupan personal tentu akan membikin kita merasakan sedih dan kecewa.
Tapi, apabila kamu ingin mengetahui teknik yang gampang untuk meningkatkan growth mindset. Maka dari mulai saat ini, kamu harus mengganti apa yang ada di dalam pikiranmu terkait ketidak berhasilan atau kegagalan.
Hingga saat ini masih ada banyak orang yang berpikir jika ketidakberhasilannya merupakan akhir dari semuanya. Ketika sudah mendapati diri tidak sukses, ia merasa bahwa dirinya tidak layak dan tidak mungkin sukses.
Meskipun sebenarnya, ketidakberhasilannya akan memberikannya peluang untuk cari tahu apa sebetulnya sumber kekeliruan yang dilakukannya.
Seorang bijak mengatakan,
“Jika kita menghadapi kegagalan, yang gagal bukanlah kita, tapi yang gagal adalah caranya, belajar dari kegagalan tersebut, perbaiki dan lakukan dengan cara yang berbeda”
Jika kita mengalami kegagalan, yakini bahwa itu bukan akhir dari segalanya, itu justru merupakan moment untuk belajar, bangkit kembali dengan semangat yang lebih tinggi, dengan cara yang berbeda, itulah growth mindset.
4. Tak Takut Mendapat Kritik Orang Lain.
Menerima kritikan dari orang lain memang bukan hal yang gampang dilakukan. Meskipun kritikan itu punya sifat membangun.
Kalau masih suka baper saat mendapat kritik, itu artinya kamu belum dapat disebutkan sebagai orang yang telah mempunyai growth mindset.
Meningkatkan growth mindset dapat dijalankan melalui cara mulai melatih diri untuk gak baper saat mendapat masukan/ kritikan dari orang lain.
Kritik harus diasumsikan secara mendalam sebagai value yang positif. Karena dengan kritik tersebutlah, diri kita bisa menilai kekurangan diri dan melakukan perbaikan, dengan perbaikan tersebutlah kita akan menjadi pribadi yang lebih baik.
Orang bijak mengatakan,
“Kehancuran seseorang bukan lah saat ia mengalami kegagalan, tapi saat ia tidak mau menerima kritikan”
5. Mengenal dan Paham pada Diri Sendiri
Teknik meningkatkan growth mindset yang ini terlihat mudah, khan? Tapi, sebetulnya poin ini adalah yang paling sulit. Mengenal diri kita bukan berarti kamu tau apa aja nihmakanan atau hoby favoritmu. Tapi, kenal sama diri sendiri artinya kamu bisa paham dan mengerti samapai dimana kekuatanmu.
Kenal dan paham sama diri kita sendiri artinya kita tahu apa aja kekurangan dan kelebihan kita. Kita tahu apa yang bisa membuat kita bangkit dan apa yang bisa membuat kita rusak.
Biasanya orang akan dengan mudahnya menyebutkan apa kelebihannya, tapi sebaliknya, ketika ditanya paa kekurangannya, dia bingung. Ini biasanya karena orang tersebut sudah terbiasa terlalu percaya diri.
Atau sebaliknya, ada juga orang yang cuma taunya kekurangan diri aja, kelemahannya apa aja, tapi ketika ditanya kelebihannya, dengan mulut yang sedikit sebel, ia bingung dan bahkan mengatakan kalau dia gak punya kelebihan. Ini bahaya banget.
Nah, di poin ini kamu harus menggali apa aja kelebihan kamu, dan juga apa aja kekurangan kamu. Setelah itu baru kamu menentukan strategi apa yang tepat untuk melakukan pengembangan diri yang lainnya.
Teruslah untuk mencoba memahami diri sendiri sampai kamu betul-betul mengerti dan paham apa aja yang terbaik untuk kamu yang bisa membuat kamu dengan lebih baik, efektif dan efisien mencapai apa yang kami inginkan.
6. Memperhatikan Setiap Kata yang Diucapkan
Kata adalah doa. Itu bukan cuma isapan jempol kaki belaka. Tapi itu bener adanya. Kamu harus memperhatikan apa yang keluar dari mulut kamu, termasuk kata-kata yang ada di dalam pikiranmu. Jika kata-kata atau bisikan tersebut negatif, jangan didiamkan atau dibiarkan, segeralah rubah.
Daripada menilai seseorang, lebih baik menerimanya. Daripada memikirkan ketidaksukaan pada seseorang, lebih baik memikirkan apa yang baik dari orang tersebut, carilah sampai dapat. Ketika kita tidak bisa menemukan apa yang baik dari seseorang, coba turunkan idealisme kita, pikirkan posisi kita saat berada di kondisi paling buruk, maka kamu akan mendapati orang yang ada dihadapanmu baik.
Orang bijak mengatakan,
“Kita tidak bisa merubah seseorang, tapi kita bisa merubah ekspektasi kita”
Untuk saat ini, niatkan pada diri kita, bahwa kita akan senantiasa mengucapkan dan memikirkan hal-hal yang positif saja. Maka, lambat laun, hidup kita akan jauh lebih menggembirakan.
7. Belajar dari kesalahan Orang Lain
Apabila kita dapat belajar dari kesalahan orang lain, hal tersebut akan membuat kita memiliki kesalahan yang lebih sedikit alias meminimalisir kesalahan. Itulah kenapa buku dari Kang Dewa “7 kesalahan Fatal Pembisnis Pemula” atau nasihan Jack Ma, “Jangan belajar dari kisah sukses seseorang, belajarlah dari kegagalan-kegagalannya”.
Mengetahui kegagalan atau kesalahan orang lain, terkadang membuat kita menjadi berani mencoba hal-hal yang baru akan kita tapaki. Inilah kunci dari growth Mindset.
8. Tidak Mudah Berpuas Diri
Orang sukses selalu berpikir “ini tidak cukup, saya bisa lebih”. Inilah yang perlu ditanamkan oleh orang yang ingin memiliki growth mindset. Seperti Steve Jobs yang tidak merasa puas dengan capaian luar biasa Ipad pertamanya, ia dan perusahaannya terus berpikir untuk membuat karya baru, Maka lahirlah IPhone.
Ini tidak akan terjadi jika Ia berpuas diri dengan capaian luar biasa Ipad nya. Kita tahu bahwa saat ini Steve Job menjadi salah satu orang terkaya di dunia dengan penjulan Iphone yang begitu fenomenal. Iphone kini menjadi lead market, dimana ia mampu menciptakan selera pasar, bukan lagi mengikuti pasar, tapi pasar yang mengikuti apa yang Steve Jobs keluarkan.
Jika kamu tidak mudah berpuas diri dengan capaianmu hari ini, maka semua potensi yang saat ini ada dalam dirimu akan mencari source lainnya yang bisa mendukung pencapaian terbaru dan lebih dahsyat ke depannya.
9. Jujur Menjadi Diri Sendiri
Ingin bergabung dengan sebuah komunitas atau kelompok orang, tetapi kamu merasa tidak nyaman dan memaksakan diri menjadi orang lain, itu adalah perbuatan tidak menghargai diri sendiri. Menjadi orang lain demi diterima oleh orang lain adalah perbuatan yang menghina potensi diri yang kamu miliki.
Menjadi diri sendiri bukan berarti kamu menerima diri kamu untuk tidak perlu berkembang. Menjadi diri sendiri artinya menerima kamu apa adanya, dengan segala kekurangan yang kamu miliki saat ini, jangan membandingkan dirimu dengan orang lain, kita harus meyakini bahwa kita tidak mungkin bisa menyenangkan dan diterima oleh semua orang, dan yang terpenting adalah tidak mengeluh. Orang bijak mengatakan “Just be yourself”
10. Berpegang Teguh Pada Prinsip yang Baik
Akan selalu ada cobaan yang membuat kita berpikir bahwa kita beraliran fix mindset. Bahwa kita tidak bisa berkembang, bahwa beginilah kondisi kita. Hal tersebut pasti akan senantiasa menghantui setiap proses yang kita jalani. Tetapi, Jika kita tidak menepis pemikiran tersebut, selamanya kita akan menyesal pada diri kita sendiri.
Berpegang teguhlah pada prinsip-prinsip baik. Yakinlah bahwa kita bisa memiliki growth mindset. Yakinlah bahwa kita akan ada di posisi yang dikatakan mustahil oleh orang lain. Yakinlah bahwa kita bisa. Yakinlah bahwa kita tidak mudah goyah. Yakinlah bahwa kita bisa konsisten dan mencapai apa yang kita impikah.
F. Contoh Mindset Tokoh Terkenal Dunia
“Kunci sukses yang paling utama adalah mempertahankan fokus. Seharusnya anda memahami apa yang menjadi keahlian anda, habiskanlah energi dan waktu anda di sana”.
Bill Gates
Siapa yang bisa menduga jika pencipta dan pendiri software terbanyak yang dipakai dalam dunia “Microsoft”, merupakan orang yang pernah di drop-out dari kampusnya? Tapi sebenarnya, sekarang Microsoft sudah membuat Bill Gates ada dalam posisi orang paling kaya sedunia selama bertahun-tahun.
Satu diantara aspek paling penting yang menjadi landasan suksesnya itu ialah kefokusan Bill Gates dalam mempertajam persaingan, ketrampilan dan investasi waktu dan dayanya di dunia pemograman pc.
Dia mengerti dengan baik apa hal yang menjadi ketertarikannya dan focus membela dan merealisasikannya. Sudah pasti perjalanan microsoft hingga dapat sampai di titik suksesnya seperti sekarang mustahil terjadi tanpa ada ketegaran Bill Gates dalam membela fokusnya terhadap hal yang menjadi minat utamanya.
Trial and error dijalankan dalam peningkatan software, sampai pada akhirnya kawan kecilnya Paul Allen dirikan microsoft di tahun 1975 dengan kantor pusat di wilayah Redmond, Washington DC, Amerika Serikat. Sepanjang kira-kira 30 tahun-an, microsoft sudah meningkatkan softwarenya sampai sekarang.
Mindset kedua dari Jack Ma adalah tentang membangun team.
“Jika kita adalah satu tim yang baik dan tahu apa yang mesti kita lakukan. Satu orang saja dari kita bisa mengalahkan sepuluh kompetitor”
Tidak hanya focus pada kapabilitas dan ketrampilan dan waktu dan energi yang perlu di investasikan, team yang kompak dan kapabel pun memberikan pengaruh yang powerfull di suatu usaha. Masalah ini pernah sempat diutarakan oleh bos besar Alibaba Grup yaitu Jack Ma.
Alibaba grup sebagai e-commerce raksasa yang berkembang sampai sekarang. Alibaba grup yang dapat disebutkan tergolong kerajaan bisnis. Karena beberapa bagian terkuasai di dalamnya, mulai dengan marketplace, industri film sampai fintech. Namun tahukah Anda jika Alibaba sendiri mulai dari 0 oleh pendirinya Jack Ma?
Biarpun sekarang Jack Ma sudah tak memegang selaku CEO Alibaba, tetap saja Jack Ma sebagai orang yang memiliki pengaruh dibalik nama besar Alibaba Grup.
Menurut Jack Ma, kebesaran Alibaba tak dapat terlepas dari kerja team yang bagus. Karena ketatnya persaingan, nyaris mustahil apabila suatu usaha dapat alami perkembangan tanpa ada suatu team. Banyak pekerjaan yang perlu dilakukan dan itu harus dapat dijalankan secara tepat dan optimal.
Semoga apa yang disampaikan Jack Ma bahawa jika “satu team yang bagus dan mengerti apa yang semestinya dijalankan dapat menaklukkan 10 pesaing” bisa membuat kita mencapai apa yang diinginkan.
Dengan team yng kapabel, semangat di sektornya semestinya dapat memberinya beberapa ide dan eksekusi terbaik untuk secara efisien dan efektif tentukan proses usaha seperti produk, service sampai penjualan. Hingga walau hasilnya kecil, tetap saja strong impactful.
Jadi mulai saat ini, fokuslah pada kompetensi yang kamu miliki dan fokus pada membangun team yang solid dan saling mengerti.
Itulah bahasan panjang dari zonamikir.com mengenai mindset. Kita telah belajar tentang apa sih sebenarnya mindset itu, lalu jenis-jenisnya, kemudian elemen intinya apa saja, cara membangun mindset, dan ditutup dengan contoh mindset yang diutaran oleh jack Ma dan dan Bill Gates.
Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini.
Semoga Bermanfaat.
Anda Juga Bisa Membaca:
Meningkatkan Produktifitas Kerja Dengan Bermalas-Malasan?
5 Tips Menjaga Stamina dan Meningkatkan Konsentrasi Saat Puasa